Teratozoospermia, Pengertian dan Penyebabnya


Teratozoospermia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan adanya kelainan bentuk sperma, menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi kesuburan pria

Saat pasangan mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan, perhatian seringkali terfokus pada kesuburan wanita. Namun penting untuk diingat bahwa sekitar 40-50% kasus infertilitas disebabkan oleh faktor pria. 

Di antara berbagai masalah kesuburan pria, kelainan morfologi sperma atau teratozoospermia patut mendapat perhatian serius. 

Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan sperma untuk berenang dengan efektif dan menembus sel telur, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan. 

Memahami Lebih Dalam Teratozoospermia

teratozoospermia pengertian dan penyebabnya

Meskipun istilahnya mungkin terdengar rumit, teratozoospermia pada dasarnya mengacu pada persentase sperma normal yang rendah dalam sampel air mani. 

Sperma yang sehat memiliki tiga bagian utama: kepala, leher, dan ekor

Kepala sperma harus berbentuk oval sempurna, leher harus proporsional, dan ekor harus panjang serta lurus. Setiap penyimpangan dari bentuk ideal ini dikategorikan sebagai abnormal. 

Misalnya, sperma dengan kepala terlalu besar atau terlalu kecil, kepala berbentuk kerucut, leher bengkok, atau ekor berlipat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kriteria standar untuk morfologi sperma normal. Menurut pedoman terbaru, hanya diperlukan 4% sperma berbentuk normal dari total sampel untuk dianggap subur. 

Angka ini mungkin terlihat kecil, namun penting untuk diingat bahwa jutaan sperma dilepaskan dalam setiap ejakulasi, dan hanya satu sperma normal yang diperlukan untuk membuahi sel telur. 

Ketika persentase sperma normal jauh di bawah ambang batas ini, kemungkinan pembuahan menjadi lebih rendah, meskipun sperma abnormal masih memiliki kemampuan untuk membuahi. 

Namun, sperma dengan morfologi abnormal seringkali memiliki masalah motilitas (pergerakan) dan DNA yang rusak, yang semakin mengurangi peluang kehamilan yang sehat.

Beragam Penyebab Teratozoospermia

Penyebab teratozoospermia bisa sangat bervariasi dan seringkali multifaktorial, artinya ada beberapa faktor yang berkontribusi. Salah satu penyebab umum adalah faktor genetik

Kelainan kromosom atau mutasi gen tertentu dapat memengaruhi proses spermatogenesis, yaitu pembentukan sperma. 

Misalnya, sindrom Klinefelter atau mikrodelesi pada kromosom Y dapat menyebabkan masalah morfologi sperma.

Faktor lingkungan dan gaya hidup juga memainkan peran signifikan. Paparan toksin tertentu seperti pestisida, logam berat, atau bahan kimia industri dapat merusak sel-sel yang memproduksi sperma. 

Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga memiliki pengaruh terhadap penurunan kualitas sperma, termasuk morfologi. 

Selain itu, paparan panas berlebihan pada testis, seperti sering berendam air panas, menggunakan celana ketat, atau pekerjaan yang mengharuskan duduk dalam waktu lama, dapat meningkatkan suhu skrotum dan mengganggu produksi sperma yang sehat. 

Varikokel, yaitu pembengkakan vena di skrotum, adalah salah satu penyebab lain. Varikokel dapat meningkatkan suhu lokal testis dan mengganggu aliran darah, yang berujung pada kerusakan morfologi sperma.

Infeksi pada saluran reproduksi pria, seperti epididimitis atau prostatitis, juga bisa memengaruhi bentuk sperma. Peradangan yang terjadi akibat infeksi dapat merusak sel-sel germinal dan mengganggu proses pematangan sperma. 

Kondisi medis lainnya seperti kencing manis, obesitas, dan gangguan hormon, khususnya hormon tiroid dan testosteron, juga dapat berdampak negatif pada kualitas sperma. 

Bahkan, ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh yang akhirnya menyebabkan stres oksidatif, dapat merusak DNA sperma dan menyebabkan kelainan bentuk. 

Identifikasi penyebab spesifik sangat krusial untuk menentukan langkah penanganan yang paling efektif.

Baca: Cara Atasi Oligospermia

Dukungan Kesehatan Pria dengan Vertomen

Mengatasi teratozoospermia seringkali memerlukan pendekatan holistik, mulai dari perubahan gaya hidup hingga intervensi medis.

Salah satu aspek penting dalam mendukung kesuburan pria adalah menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan memastikan nutrisi yang cukup untuk produksi sperma yang optimal. Di sinilah Vertomen hadir sebagai solusi potensial.

Vertomen adalah suplemen herbal yang diformulasikan khusus untuk mendukung kesehatan pria. 

teratozoospermia pengertian dan penyebabnya

Dengan kombinasi bahan-bahan alami pilihan seperti delima, jahe merah, dan pasak bumi, Vertomen bekerja secara sinergis dalam meningkatkan vitalitas dan fungsi reproduksi pria. 

Delima terkenal kaya akan antioksidan, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memengaruhi kualitas sperma. 

Jahe merah memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang penting untuk kesehatan organ reproduksi. 

Sementara itu, pasak bumi berguna untuk meningkatkan produksi testosteron dan libido, yang secara tidak langsung dapat mendukung kualitas sperma.

Dengan mengonsumsi Vertomen secara teratur, pria dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi mereka, mendukung produksi sperma yang lebih sehat, dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam program kehamilan. 

Untuk info produk dan pemesanan hubungi WA 08999277308 atau order via marketplace Shopee.