Perawatan Setelah Melahirkan agar Tubuh Cepat Pulih

Perawatan setelah melahirkan merupakan sebuah fase penting yang sering disebut sebagai fourth trimester atau trimester keempat.

Orang-orang mengenalnya sebagai periode nifas, waktu di mana tubuh ibu bekerja keras untuk pulih dari sembilan bulan kehamilan dan proses persalinan yang luar biasa.

Entah melahirkan secara normal atau melalui operasi caesar, tubuh telah melalui perubahan besar dan membutuhkan perhatian serta dukungan yang tepat untuk kembali ke kondisi optimal.

Fokus pada pemulihan ini bukan hanya mengembalikan bentuk tubuh.

Memulihkan kekuatan, energi, dan kesehatan secara keseluruhan menjadi prioritas ibu agar bisa menikmati perannya dalam merawat sang buah hati dengan kondisi yang stabil.

Baca: Suplemen Pasca Melahirkan yang Baik untuk Ibu Menyusui

Prioritas Utama Pemulihan Fisik Pascapersalinan

Setelah melahirkan, tubuh ibu memulai serangkaian proses penyembuhan alami yang mengagumkan.

Rahim, yang telah mengembang pesat, akan mulai berkontraksi untuk kembali ke ukuran semula.

Proses ini berlangsung sebagai involusi dan biasanya menyebabkan rasa mulas.

Ibu juga akan mengalami lokia, yaitu pendarahan nifas yang merupakan pembersihan lapisan rahim.

Dua hal ini menjadi perawatan awal ibu setelah persalinan.

Agar tubuh selalu bugar, ibu tidak boleh mengabaikan jam istirahat.

Meskipun terdengar klise, anjuran untuk tidur saat bayi tidur sangat relevan untuk memulihkan energi yang terkuras.

Namun, istirahat bukan berarti tidak bergerak sama sekali.

Pergerakan kecil secara bertahap, seperti berjalan perlahan di sekitar kamar, justru membantu melancarkan sirkulasi darah dan mencegah risiko penggumpalan darah.

Baca: Bayi Sudah Lahir Saatnya Minum Herbal Paket Bersalin

Pentingnya Nutrisi untuk Perawatan Setelah Melahirkan

Pemulihan tubuh mendapat dukungan dari nutrisi apa saja yang masuk ke dalam tubuhnya.

Asupan makanan selama masa nifas merupakan bahan bakar untuk perbaikan jaringan, produksi energi, dan komponen penyusun air susu ibu (ASI).

Tubuh yang baru pulih dari persalinan membutuhkan kalori ekstra, terutama jika menyusui.

Fokus utama harus pada makanan padat gizi.

Protein memegang peran vital untuk regenerasi sel dan penyembuhan luka, baik itu luka jahitan perineum ataupun luka operasi caesar.

Zat besi juga sangat krusial untuk menggantikan volume darah yang hilang selama persalinan dan mencegah anemia pascanatal, yang dapat memperburuk rasa lelah.

Tak ketinggalan, hidrasi atau cairan juga sangat penting karena kandungan air dalam ASI bisa mencapai 90%.

Ibu harus minum air putih sesuai kebutuhan untuk menjaga kebutuhan cairan bayi dan dirinya.

Hidrasi juga mendukung fungsi metabolik tubuh dan menjaga kualitas serta volume ASI tetap melimpah.

Baca: Obat Setelah Melahirkan Normal yang Aman dan Efektif

Melengkapi Nutrisi untuk Luka dan Kelancaran ASI

Perawatan Setelah Melahirkan yochanna fulasi

Hal yang menjadi tantangan bagi ibu pada masa nifas yaitu memulihkan luka sekaligus harus selalu prima untuk memproduksi ASI yang cukup.

Untuk itu, dukungan nutrisi spesifik perlu untuk melengkapi asupan harian.

Dalam hal percepatan penyembuhan jaringan, tubuh sangat mengandalkan albumin dan kolagen.

Ikan gabus dan teripang menjadi sumber nutrisi yang kaya akan dua zat ini.

Ikan gabus memiliki albumin yang sangat tinggi dan teripang membantu regenerasi jaringan dengan cepat.

Suplemen dengan kandungan dua ekstrak ini, seperti Yochanna, dapat dikonsumsi untuk mendukung kebutuhan intensif tubuh dalam memperbaiki jaringan ibu setelah persalinan.

Sementara itu, untuk memastikan kelancaran produksi ASI, bahan-bahan laktagog (pelancar ASI) alami dapat membantu.

Kombinasi herbal yang telah teruji seperti yang terkandung dalam Fulasi membantu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi esensial putranya tanpa mengabaikan proses pemulihannya sendiri.

Bagi yang tertarik, akses informasi produk, konsultasi gratis, dan pemesanan selanjutnya bisa melalui link di bawah ini.

Manajemen Emosional, Bagian dari Perawatan Setelah Melahirkan

Seringkali, fokus pemulihan hanya tertuju pada fisik, padahal perawatan setelah melahirkan yang komprehensif juga mencakup kesehatan mental dan emosional.

Perubahan hormon yang drastis pascapersalinan, ditambah dengan kelelahan ekstrem dan tanggung jawab baru, dapat memicu kondisi yang dikenal sebagai baby blues.

Ibu mungkin merasa cemas, sedih, atau mudah tersinggung. Ini adalah hal yang wajar terjadi pada beberapa hari awal.

Dukungan dari pasangan dan keluarga menjadi sangat penting dalam fase ini. Ibu perlu didengarkan, divalidasi perasaannya, dan diberi waktu istirahat yang cukup.

Jangan ragu untuk meminta bantuan, baik itu untuk mengurus bayi sejenak agar ibu bisa mandi, atau sekadar untuk menyediakan makanan.

Jika perasaan sedih atau cemas ini berlanjut semakin berat atau berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya ibu segera konsultasi pada tenaga profesional.

Baca: Apa Manfaat dari ASI untuk Bayi dan Ibu?