Kualitas sel telur memegang peran besar dalam menentukan keberhasilan proses pembuahan hingga terbentuknya janin yang sehat.
Seiring bertambahnya usia, kondisi sel telur bisa menurun jika tubuh tidak mendapat dukungan nutrisi yang cukup sejak awal.
Banyak wanita baru mulai memperhatikan kesehatan ovarium ketika hasil tes kehamilan belum menunjukkan dua garis.
Baca : Program Ibu Hamil: Panduan Sehat dari Awal Hingga Akhir
Padahal, sel telur membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk berkembang sempurna sebelum dilepaskan saat masa ovulasi.
Karena itu, menjaga pola makan sejak dini menjadi langkah penting untuk menyiapkan sel telur yang siap dibuahi.
Ketika sel telur berada dalam kondisi optimal, risiko keguguran maupun gangguan genetik pada janin dapat ditekan melalui kebiasaan hidup sehat.
Baca: Onani Adalah: Manfaat dan Risiko terhadap Kesuburan Sperma
Pilihan Makanan yang Mendukung Kualitas Sel Telur
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli menyediakan asam folat yang membantu menjaga kestabilan kromosom sel reproduksi.
Konsumsi rutin membantu proses pembelahan sel berjalan lebih baik sehingga kualitas sel telur tetap terjaga setiap siklus.
Buah berwarna cerah seperti delima dan aneka beri mengandung antioksidan yang melindungi sel telur dari paparan radikal bebas.
Baca : Program Hamil Anak Perempuan, Ini Cara yang Bisa Dicoba
Perlindungan ini membantu sel telur tetap kuat meski terpapar polusi dan zat kimia dari lingkungan. Lemak sehat dari alpukat dan kacang-kacangan turut mendukung keseimbangan hormon reproduksi.
Lemak nabati ini memberi energi tambahan bagi sel telur selama proses pematangan di dalam folikel.
Telur serta ikan berlemak seperti salmon juga memberi pasokan protein dan omega-3 yang membantu menjaga kekuatan dinding sel.
Asupan ini ikut melancarkan aliran darah ke rahim sehingga lingkungan pembuahan menjadi lebih siap.
Baca: 10 Gaya Hidup untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan
Peran Gaya Hidup dalam Menjaga Kualitas Sel Telur
Selain asupan nutrisi, menjaga berat badan dalam batas ideal membantu menyeimbangkan hormon estrogen. Berat badan yang terlalu naik atau turun sering mengganggu pematangan sel telur dan membuat siklus haid kurang teratur.
Batasi konsumsi gula dan makanan olahan karena kebiasaan ini memicu peradangan di dalam tubuh. Peradangan berkepanjangan dapat mengganggu kerja sistem reproduksi dan menurunkan daya tahan sel telur.
Baca : Program Hamil Anak Laki-Laki, Begini Tipsnya!
Kelola stres dengan baik karena tekanan mental dapat menghambat sinyal ovulasi dari otak.
Aktivitas ringan seperti yoga atau jalan santai membantu melancarkan aliran darah ke organ reproduksi sekaligus memberi efek relaksasi.
Tidur cukup selama tujuh hingga delapan jam setiap malam membantu tubuh memperbaiki sel secara alami. Kondisi tubuh yang segar menciptakan lingkungan yang lebih mendukung pertumbuhan sel telur berkualitas.
Baca: Sperma Menggumpal, Apakah Berbahaya bagi Pria?
Nutrisi untuk Kualitas Sel Telur dan Sel Sperma

Dalam beberapa kondisi, kebutuhan nutrisi tidak selalu terpenuhi dari makanan saja. Vertina untuk istri dan Vertomen untuk suami hadir sebagai dukungan herbal guna membantu meningkatkan kesiapan tubuh dalam menjalani program kehamilan.
Vertina mengombinasikan kemangi, biji adas, dan pegagan yang membantu menjaga kesehatan rahim. Kunyit putih dan meniran di dalamnya mendukung keseimbangan hormon serta kebersihan area kewanitaan.
Temu putih dalam Vertina membantu menjaga keteraturan siklus bulanan sehingga waktu ovulasi lebih mudah diperkirakan.
Baca : Asam Folat untuk Promil, Kapan Sebaiknya Diminum?
Bahan-bahan nabati diolah secara higienis sehingga aman untuk dikonsumsi secara rutin. Sementara itu, Vertomen membantu menjaga kualitas sperma agar sejalan dengan kesiapan sel telur.
Kandungan pasak bumi dan jahe merah mendukung stamina pria, sedangkan delima membantu menjaga daya tahan sel sperma.
Kombinasi Vertina dan Vertomen memberi dukungan menyeluruh bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.
Rahim yang sehat dan sel telur yang berkualitas membuka peluang lebih besar untuk segera mendapatkan momongan.
Baca: Sperma Berair, Normal atau Tanda Masalah Kesuburan?
Pentingnya Konsistensi dan Pemantauan Medis
Pemeriksaan USG secara berkala membantu memantau perkembangan folikel sel telur dengan arahan dokter kandungan. Data ini memudahkan pasangan menentukan langkah perawatan yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Tetap jaga konsistensi dalam pola makan dan konsumsi nutrisi pendukung meski hasil belum langsung terlihat. Tubuh memerlukan waktu untuk memperbaiki sel dan membersihkan sisa racun secara alami.
Dukungan emosional antara suami dan istri ikut membantu menjaga keseimbangan hormon kesuburan.
Baca : Vitamin agar Cepat Hamil Selama Promil
Hindari rokok dan alkohol karena zat berbahaya di dalamnya dapat merusak sel reproduksi dan menurunkan peluang kehamilan.
Dengan persiapan fisik dan mental yang baik, Anda telah memberi peluang terbaik bagi kehadiran buah hati.
Pikiran yang tenang dan hubungan yang harmonis membantu menjaga kestabilan hormon sehingga proses pembuahan dapat berlangsung lebih lancar.
Baca: 6 Kebiasaan yang Merusak Sperma Tanpa Disadari
Kualitas sel telur dapat terjaga melalui kombinasi nutrisi seimbang dan gaya hidup disiplin.
Konsumsi sayuran hijau, lemak sehat, serta aktivitas fisik rutin membantu menjaga kesiapan sel reproduksi.
Dukungan herbal seperti Vertina dan Vertomen melengkapi kebutuhan nutrisi pasangan secara alami. Dengan persiapan yang tepat, harapan untuk segera memiliki buah hati pun terasa semakin dekat.
Jika ingin mencoba Vertomen dan Vertina, beli melalui link di bawah ini.




