Menahan sperma keluar sering menjadi topik pembicaraan yang menarik, entah itu karena alasan spiritual, mitos tentang peningkatan stamina, atau sekadar rasa penasaran.
Namun, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh pria ketika ia secara sengaja menahan sperma keluar? Mari kita telaah lebih dalam tentang proses fisiologis dan potensi dampaknya.
Fenomena menahan sperma keluar memiliki berbagai pandangan di masyarakat, sebagian besar berasal dari informasi yang tidak akurat.
Fisiologi Ejakulasi dan Menahan Sperma Keluar
Untuk memahami dampak menahan ejakulasi, penting untuk mengetahui bagaimana proses ejakulasi itu sendiri bekerja.
Ejakulasi adalah respons kompleks yang melibatkan sistem saraf, otot, dan organ reproduksi.
Ketika pria mencapai orgasme, serangkaian kontraksi otot mendorong sperma dari epididimis, melewati vas deferens, bercampur dengan cairan dari vesikula seminalis dan kelenjar prostat, lalu dikeluarkan melalui uretra.
Proses ini dirancang untuk pelepasan dan merupakan bagian alami dari fungsi reproduksi pria.
Ketika seseorang menahan ejakulasi, yang terjadi adalah penundaan pelepasan semen. Ini bisa melalui berbagai teknik, seperti teknik coitus interruptus (menarik penis sebelum ejakulasi) atau dengan menghentikan stimulasi seksual.
Secara fisiologis, tubuh tetap mengalami fase rangsangan dan orgasme, tetapi tanpa pelepasan semen. Ini dapat menyebabkan beberapa perubahan internal.
Dampak Menahan Sperma Keluar pada Kesehatan
Potensi Nyeri dan Ketidaknyamanan
Salah satu efek langsung dari menahan ejakulasi adalah “blue balls” atau epididymal hypertension.
Ini bukan kondisi medis yang berbahaya, tetapi bisa sangat tidak nyaman. Selama rangsangan seksual, darah mengalir ke area panggul dan testis, menyebabkan pembengkakan.
Jika ejakulasi tidak terjadi, darah ini tidak segera kembali ke sirkulasi normal, menyebabkan rasa nyeri tumpul atau tekanan pada testis. Rasa tidak nyaman ini biasanya hilang setelah beberapa waktu atau setelah ejakulasi terjadi.
Pengaruh pada Prostat dan Saluran Kemih
Beberapa teori yang belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah mengaitkan retensi semen dengan masalah prostat.
Namun, penelitian modern belum menemukan bukti kuat yang menghubungkan menahan ejakulasi secara langsung dengan kondisi seperti prostatitis (radang prostat) atau pembesaran prostat jinak (BPH).
Prostat memang berperan dalam produksi cairan semen, dan ejakulasi secara teratur membantu membersihkan saluran.
Namun, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mengatasi semen yang tidak dikeluarkan, seperti penyerapan kembali atau emisi nokturnal (mimpi basah).
Baca: Kenapa Laki-Laki Cepat Keluar?
Aspek Psikologis dan Kualitas Hidup
Dampak psikologis dari menahan ejakulasi juga perlu dipertimbangkan. Beberapa pria mungkin mengalami kecemasan atau frustrasi akibat tidak bisa mencapai pelepasan yang memuaskan.
Dalam jangka panjang, ini dapat memengaruhi kualitas kehidupan seksual dan hubungan. Sebaliknya, sebagian orang percaya bahwa menahan ejakulasi dapat meningkatkan energi dan fokus.
Namun, pandangan ini lebih banyak berdasar pada keyakinan pribadi daripada bukti ilmiah yang kuat.
Keseimbangan dan Kesehatan Reproduksi
Penting untuk kita ingat bahwa ejakulasi adalah proses alami dan sehat. Tidak ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa menahan ejakulasi secara teratur memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Tubuh pria dirancang untuk melepaskan sperma secara periodik, dan gangguan terhadap siklus ini jarang mendatangkan keuntungan.
Jaga Vitalitas Pria dengan Vertomen
Jika pria ingin meningkatkan kualitas hidup dan menjaga vitalitas secara alami, Vertomen hadir sebagai solusi tepat.
Terformulasi ekstrak herbal pilihan, Vertomen mengandung delima, yang terkenal kaya antioksidan; jahe merah, untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah; dan pasak bumi, yang secara tradisional berguna untuk mendukung stamina dan energi.
Vertomen dirancang untuk membantu pria menjaga vitalitas dan performa terbaiknya secara alami, tanpa perlu menahan ejakulasi yang belum terbukti manfaatnya. Untuk info produk dan pemesanan hubungi WA 08999277308 atau order via marketplace Shopee.