Sperma berwarna kuning sering membuat pria khawatir karena dianggap menandakan gangguan kesehatan reproduksi.
Perubahan warna ini dapat dipengaruhi kebiasaan hidup dan faktor sederhana sehari-hari.
Makanan tertentu atau suplemen dapat memberikan efek sementara terhadap warna sperma.
Kurangnya hidrasi juga bisa membuat warna sperma tampak lebih pekat.
Namun, infeksi atau peradangan perlu diwaspadai jika warna kuning muncul berkepanjangan.
Memahami penyebab perubahan warna membantu pria mengenali kondisi wajar dan tidak wajar.
Penilaian awal ini penting agar pria dapat mengambil langkah yang sesuai dengan kondisinya.
Dengan penanganan tepat, perubahan warna sperma biasanya dapat membaik tanpa risiko berarti.
Apa Penyebab Sperma Berwarna Kuning?
Beberapa faktor bisa menyebabkan sperma berubah warna menjadi kuning.
Salah satu penyebab paling umum adalah adanya sisa urine dalam uretra saat ejakulasi.
Saluran yang sama digunakan untuk mengeluarkan urine dan sperma.
Jika ada sedikit urine yang tertinggal setelah buang air kecil, urine tersebut dapat bercampur dengan sperma dan memberikan warna kekuningan.
Ini biasanya bukan kondisi yang mengkhawatirkan dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Dehidrasi juga bisa memengaruhi warna sperma.
Ketika tubuh kekurangan cairan, urine menjadi lebih pekat, dan hal ini bisa memengaruhi warna sperma, menjadikannya lebih gelap atau kekuningan.
Pastikan asupan cairan cukup setiap hari untuk menjaga hidrasi optimal.
Selain itu, asupan makanan atau minuman tertentu yang mengandung pewarna kuning atau pigmen kuat bisa memengaruhi warna sperma sementara.
Misalnya, konsumsi vitamin B kompleks dosis tinggi terkadang bisa menyebabkan urine dan, secara tidak langsung, sperma berwarna kuning cerah.
Baca: Volume Sperma Normal
Kondisi Medis yang Mungkin Jadi Pemicu
Meskipun seringkali tidak berbahaya, sperma berwarna kuning juga bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang lebih serius.
Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia atau gonore, bisa menyebabkan sperma berwarna kuning kehijauan atau berbau tidak sedap.
Infeksi ini memicu respons peradangan dalam tubuh, menghasilkan nanah atau sel darah putih yang mengubah warna semen.
Penyakit kuning, suatu kondisi yang terjadi karena penumpukan bilirubin dalam tubuh, juga bisa memengaruhi warna cairan tubuh, termasuk sperma.
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah.
Jika hati tidak berfungsi dengan baik untuk memproses bilirubin, kadarnya bisa meningkat dan menyebabkan kulit, mata, dan cairan tubuh berwarna kuning.
Prostatitis, peradangan pada kelenjar prostat, juga dapat menyebabkan sperma berwarna kuning atau kecoklatan, seringkali disertai nyeri saat ejakulasi atau buang air kecil.
Prostat memiliki peran penting dalam produksi cairan mani, dan peradangannya bisa memengaruhi komposisi serta warna sperma.
Baca: Cara Menambah Stamina agar Tidak Cepat Lelah dalam Aktivitas Harian
Sperma Bewarna Kuning Kapan Harus Waspada?
Jika perubahan warna sperma disertai dengan gejala lain seperti:
- Nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Demam atau menggigil
- Bau tidak sedap pada sperma
- Darah dalam sperma
- Pembengkakan pada skrotum atau testis
- Perubahan warna sperma berlangsung lama dan tidak kembali normal
Penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan mungkin meminta sampel urine atau sperma untuk analisis lebih lanjut.
Hal ini berguna untuk mendiagnosis penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.
Baca: Apa Saja Gejala Hepatitis
Jaga Kualitas Sperma dengan Vertomen

Meskipun beberapa penyebab sperma berwarna kuning tidak berbahaya, menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan adalah kunci.
Gaya hidup sehat, termasuk pola makan bergizi, hidrasi cukup, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, akan sangat membantu.
Untuk Anda yang ingin menjaga dan meningkatkan kualitas sperma secara alami, Vertomen hadir sebagai solusi.
Vertomen menggabungkan ekstrak delima, jahe merah, dan pasak bumi untuk mendukung kesehatan reproduksi pria.
Delima terkenal kaya antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan.
Jahe merah telah lama masyarakat gunakan untuk meningkatkan sirkulasi dan vitalitas.
Sementara itu, pasak bumi secara tradisional dapat meningkatkan produksi testosteron dan kualitas sperma.
Percayakan kesehatan reproduksi Anda pada Vertomen untuk kualitas sperma yang optimal.
Klik tombol di bawah ini untuk pemesanan produk.




